Translate

Kamis, 18 Juni 2015

Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara


Ada Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara yang cukup khas,kalau di Indonesia ada tradisi memukul bedug dan bangunin sahur keliling rumah,negeri lain pun tidak mau kalah.Ada juga negara yang punya bedug,tapi bedugnya beda dari Indonesia.

makin penasaran kan seperti apa sih Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara?  Sama atau beda sih dengan Indonesia?

Jepang


Dalam menyambut datangnya bulan ramadhan, umat muslim Jepang akan saling berbagi kebahagiaan dengan saudaranya sesama muslim. Kayak Islamic Center Jepang yang membentuk semacam panitia ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama bulan puasa, mulai dari dialog keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah, penerbitan buku-buku keislaman dan segala hal yang terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa.

Panitia juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke rumah-rumah keluarga muslim maupun ke masjid-masjid. Jadwal puasa ini juga dibagikan ke restoran-restoran halal seantero Jepang.

Panitia ini mulai bekerja ketika hilal terlihat dan berakhir pada saat idul fitri. Kalau nggak nampak hilal yang merupakan tanda awal puasa dimulai, maka panitia mengikuti ketetapan hilal Malaysia, negara muslim terdekat.

Austria

 
Menjelang bulan suci ramadhan, umat muslim di negara ini biasanya menggelar kampanye mengumpulkan paket lebaran untuk keluarga miskin dan hadiah lebaran untuk anak-anak yatim piatu di Palestina. Kampanye ini dikordinir oleh organisasi kemanusiaan Palestina yang ada di Austria.

Kampanye yang diberi nama Feeding Fasting Palestinians ini mendapat sambutan positif dari umat muslim Austria. Mereka berlomba-lomba mengeluarkan sebagian hartanya untuk saudara seiman mereka di Palestina.

Untuk menyebarluaskan kampanye bantuan bagi warga Palestina ini, warga muslim Austria menggunakan berbagai cara, seperti penyebaran poster, pemasangan iklan dan jasa pos. Semua bantuan nantinya akan dikirimkan melalui lembaga-lembaga sosial yang beroperasi di wilayah Palestina.

Albania

 
Negara lainnya di Eropa yakni Albania juga memiliki tradisi tersendiri guna menyambut datangnya bulan puasa. Setiap datang bulan ramadhan mereka akan menggelar kesenian yang dinamakan dengan lodra.

Kesenian ini mirip dengan tradisi memukul bedug di nusantara. Namun yang membedakan, kesenian beduk lodra Albania ini menggunakan dua buah tabung yang dibuat dari kulit kambing dan domba. Pemukulnya sendiri menggunakan dua buah stik yang berbeda sehingga akan menghasilkan dua jenis suara yang berbeda pula.

Inilah yang membuat beduk Albania ini khas dibanding beduk di negara kita. Lodra akan dikombinasikan dengan perkusi serta alat tiup lainnya, sehingga lodra nampak mirip dengan iringan musik marching band. Seniman lodra terkadang juga diundang khusus untuk mengiring sahur atau biasa disebut dengan syfyr dan buka puasa atau iftar.

Mesir

 
Umat muslim di Kairo, Mesir memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut dengan lampu fanus.

Oleh karena itu, banyak warga Kairo yang berbondong-bondong berbelanja lampu saat menjelang bulan ramadhan tiba. Tradisi semacam ini telah dimulai sejak lama yakni dari zaman dinasti fattimiyah.

Ketika itu lampu fanus dipasang untuk menyambut kedatangan pasukan raja yang datang berkunjung menjelang datangnya bulan ramadhan.

Irak


Lain halnya dengan di Baghdad, Irak. Umat muslim disana akan menyambut datangnya bulan ramadhan dengan berbelanja di pasar Shorja (pasar tertua di Irak).

Uniknya, pasar ini hanya ramai ketika datang bulan puasa. Waktu buka pasar hanya dari sore hari sampai menjelang malam. Banyak barang dagangan unik yang dapat dijumpai di pasar ini, di antaranya jajanan untuk menu buka puasa sampai perlengkapan pendukung ibadah lainnya.

 Korea Selatan



Seperti masyarakat Muslim lainnya di seluruh dunia, warga Muslim di Korea Selatan mengisi ibadah puasa Ramadhan dengan memperbanyak membaca al-Quran dan berkumpul di masjid-masjid, terutama pada petang hari menjelang berbuka puasa sampai pelaksanaan salat tarawih.

Pemandangan seperti ini terlihat di Masjid Sentral yang terletak di jantung kota Seoul, ibukota Korea Selatan. Setiap petang masjid ini dipadati ratusan jamaah dari berbagai usia, baik warga Muslim Korea maupun warga negara asing. Saking banyaknya, jamaah bahkan meluber sampai ke luar gedung masjid, sehingga tak jarang mengundang perhatian warga lokal.

Suasana akrab penuh persaudaraan begitu terasa, para jamaah yang datang meski tak saling kenal saling mengucapkan salam. Tak ketinggal para Muslimah berjilbab, banyak juga yang datang ke masjid sementara anak-anak mereka dibiarkan bermain di halaman masjid.

Menurut data Korea Muslim Federation (KMF) yang dibentuk sejak tahun 1967, di Korea Selatan terdapat 120.000-130.000 Muslim, baik dari orang Korea asli maupun warga negara asing. Imigran Muslim di Korea Selatan, kebanyakan berasal dari Pakistan dan Bangladesh. Sementara warga Korea asli yang memeluk Islam jumahnya sekitar 35.000 orang.

Kutub Utara


 
Keadaan bumi di belahan kutub memang sangat fenomenal. ada banyak dari kita di Indonesia yang tidak mengetahui fenomena ini. Di kutub tidak mengenal kepastian siang dan malam dalam sehari. matahari datang dan pergi tidak seperti yang kita alami di Indonesia. Malam dikutub bisa terjadi selama 6 bulan secara terus menerus, begitu pula sebaliknya dengan siang.

Bahkan di kutub pernah terjadi kejadian langka yang belum pernah terjadi selama ini di kutub utara. Munculnya matahari berada dibawah bulan demikian dekatnya. Sebuah momen yang mungkin tidak akan bisa disaksikan oleh seluruh manusia di bumi ini. Tampak sekali bulan begitu besar menanungi matahari yang muncul dengan lemah di sisi bawahnya.

Ramadhan akan identik dengan Puasa. Menahan nafsu makan seharian penuh (Indonesia sekitar 13 jam). Sebagai umat yang taat tentunya semua muslim di dunia akan menyambut bulan ini dengan suka cita. Suasana religius tampak hampir di seluruh komunitas islam.
Pertanyaannya?
  1. Bagaimanakah warga negara yang masuk dalam zona kutub melakukan puasa ramadhannya?
  2. Apakah mereka akan berpuasa seharian karena matahari tidak terbenam?
  3. atau mereka tidak harus berpuasa karena matahari tidak terbit-terbit?
Merujuk pada fatwa Majlis Fatwa Al-Azhar Al-Syarif, menentukan waktu berpuasa Ramadhan pada daerah-daerah yang tidak teratur masa siang dan malamnya, dilakukan dengan cara menyesuaikan/menyamakan waktunya dengan daerah dimana batas waktu siang dan malam setiap tahunnya tidak jauh berbeda (teratur). Sebagai contoh jika menyamakan dengan masyarakat mekkah yang berpuasa dari fajar sampai maghrib selama tiga belas jam perhari, maka mereka juga harus berpuasa selama itu.

Adapun untuk daerah yang samasekali tidak diketahui waktu fajar dan maghribnya, seperti daerah kutub (utara dan selatan), karena pergantian malam dan siang terjadi enam bulan sekali, maka waktu sahur dan berbuka juga menyesuaikan dengan daerah lain seperti diatas. Jika di Mekkah terbit fajar pada jam 04.30 dan maghrib pada jam 18.00, maka mereka juga harus memperhatikan waktu itu dalam memulai puasa atau ibadah wajib lainnya.

Fatwa ini didasarkan pada Hadis Nabi SAW menanggapi pertanyaan Sahabat tentang kewajiban shalat di daerah yang satu harinya menyamai seminggu atau sebulan atau bahkan setahun. “Wahai Rasul, bagaimana dengan daerah yang satu harinya (sehari-semalam) sama dengan satu tahun, apakah cukup dengan sekali shalat saja”. Rasul menjawab “tidak… tapi perkirakanlah sebagaimana kadarnya (pada hari-hari biasa)”. [HR. Muslim] Dan demikianlah halnya kewajban -kewajiaban yang lain seperti puasa, zakat dan haji.

Bagaimana rasanya hidup di Kutub Utara dalam kondisi cuaca yang berubah-ubah karena Global Warming atau Pemanasan Global yang terjadi saat ini? Ajukan pertanyaan tersebut pada Mukum Sidikov, pengurus satu-satunya masjid di Kutub Utara. Saat ini, jumlah Muslim di Norilsk yang merupakan Kota paling utara di permukaan bumi , menurut Mukum Sidikov tidak kurang dari 50.000 jiwa dari 210.000 jumlah populasi yang ada di sana. Tapi sejak beberapa waktu lalu, antusiasme penduduk Muslim untuk datang ke Norilsk menurun, tidak seperti beberapa waktu sebelumnya.

Salah satu penyebabnya adalah, cuaca yang sangat buruk juga sangat mempengaruhi minat ke wilayah yang masuk bagian kutub utara ini. Akibatnya, populasi di Norilsk semakin menurun. Tidak saja kaum Muslim, tapi juga kaum lain. Bayangkan saja, cuaca di Norilsk bisa sangat dingin, sampai 50 derajat Celcius di bawah nol.

Waktu Sholat Di Kutub Utara/Selatan

Allah telah menegaskan di dalam Al Qur’an bahwa setiap sholat itu sudah ditentukan waktunya (An Nisaa 103) “Bahwasanya sholat itu adalah fardlu yang sudah ditentukan waktunya atas segala orang yang beriman”.


  1. Sholat Dhuhur “Waktu dhuhur adalah apabila telah tergelincir matahari hingga terjadi bayangan seseorang itu sama dengan panjangnya, selama belum datang lagi waktu Ashar selama belum kuning matahari dan waktu Maghrib Selama belum terbentuknya syafaq dan waktu Isya’ hingga separuh malam, dan waktu sholat Shubuh dari terbit fajar selam belum terbit matahari. Apabila telah terbit matahari maka janganlah kamu bershalat karena sesungguhnya matahari itu terbit antara dua tanduk syetan” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr r.a) Jadi: waktu Dhuhur dimulai pada saat matahari tergelincir dari pertengahan langit sampai dengan tinggi bayangan sama dengan tinggi benda aslinya. Ketika dalam kondisi dingin kita disukai untuk mengerjakan sholat dhuhur di awal waktu dan ketika terik panas disukai sholat diakhir waktu: “Adalah nabi SAW, apabila hari sangat dingin menyegerakan sholat Dhuhur (awal waktu) dan apabila sangat panas beliau menta’khirkan Dhuhur hingga sedikit dingin” (HR. Bukhari dari Anas ra)
  2. Sholat Ashar Pada saat bayangan sama panjang dengan bendanya sampai dengan matahari bersih (belum ada kekuningan) Menurut An Nawawy: Ashar mempunyai lima waktu:
  • Fadhilah: Awal waktu
  • Ikhtiyar: dari awal waktu sampai dengan bayangan benda lebih panjang dua kali bendanya
  • Jawaz dengan tidak ada kemakruhan: dari akhir ikhtiyar hingga matahari berwarna kekuningan
  • Jawaz dengan kemakruhan: dikala matahari sudah kuning hingga tenggelam
  • Uzur: waktu Dhuhur bagi orang yang menjamakkan Ashar dengan Dhuhur jarena bepergian
3. Sholat Maghrib Dari sempurna tenggelamnya matahari sampai dengan hilangnya syafaq (cahaya merah di kaki langit Barat)
4. Sholat Isya’: dari hilangny syafaq merah hingga tengah malam, dalam keadaan darurat dibolehkan sholat asal belum masuk waktu Shubuh.
5. Sholat Shubuh: dari terbit fajar sampai dengan matahari terbit secara sempurna.
6. Di kutub Utara/ Selatan: Tidak ada hadits yang menerangkan tentang hal ini, namun banyak ulama yang berpendapat: para penduduk di kutub bisa menggunakan /jam sebagai patokannya. Mereka bisa membandingkan dengan di daerah lain (dengan ukuran jam). Sehingga sholat tetap dilaksanakan lima kali (meskipun pada siang/malam hari semua, karena matahari kadang bersinar selama beberapa bulan dan kadang tenggelam selama beberapa bulan).
Sederhananya mereka bisa mengira-ira berapa jam jarak antara Shubuh – Dhuhur – Ashar – Maghrib – Isya’ Wallahualam

 Afrika Selatan


Ramadhan di Afrika tidak hanya membangun tradisi, tetapi juga sebagai pengalaman pendidikan luar biasa selama Ramadhan, yang meliputi pendidikan, sosial, dimensi ekonomi, dan spiritual.

Selain itu, seperti dikutip dari Islamonline.net, kehadiran bulan suci dapat menyatukan perbedaan ideologis di kalangan komunitas Islami. Jika biasanya setiap komunitas memegang teguh ideologi keislamannya, keramahan dan persaudaraan yang tinggi sebagai Muslim justru diwujudkan di bulan Ramadhan.

Seperti halnya di Indonesia, jika pada hari biasa masjid-masjid kosong, maka pada bulan Ramadhan, orang-orang selalu berdesak-desakan untuk memasuki masjid. Di rumah, perempuan melakukan shalat Tarawih sendiri. Bioskop dan teater sepi karena membaca Alquran menjadi salah satu pusat kegiatan di bulan Ramadhan. Pemakaman juga banyak dikunjungi pada bulan Ramadhan untuk mendoakan keluarga yang telah tiada.

Masjid yang terdapat di Afrika Selatan hingga kini mencapai sekitar 500 masjid, sementara lembaga pendidikan islam, mencapai 408 lembaga. Banyak di antara universitas menawarkan bahasa Arab dan Studi Islam sebagai bagian dari kurikulum akademik mereka. Hal itu menunjukkan bahwa perkembangan Islam cukup pesat di negara itu. Peran Muslim di sana pun tidak bisa dibilang sedikit. Orang-orang Muslim terlibat dalam setiap profesi dan lapangan kerja.

Biasanya, bulan suci Ramadhan dimanfaatkan dengan baik untuk mempublikasikan dan menjelaskan agama dan budaya Islam. Terlebih khusus menyampaikan pesan Ramadhan, baik untuk Muslim maupun non-Muslim. Tujuannya, agar non-Muslim mempunyai pemahaman yang benar tentang Islam, tidak hanya sepenggal-sepenggal.

Salah satu cara menyebarkan pesan Ramadhan itu adalah dengan menggunakan media Islam. Stasiun radio swasta menyiarkan shalat Tarawih di hampir setiap provinsi. Di antara radio yang aktif menyiarkan pesan Ramadhan, adalah Radio Islam di Johannesburg, Radio 786 di Cape Town, dan Radio Al-Anshar di Durban.

Koran Islam juga memainkan peran penting dalam mendidik masyarakat Muslim dan non-Muslim tentang Ramadhan. Surat kabar terkemuka meliputi Al-Qalamn, Tampilan Muslim, Al-Ummah, dan Al-Miftah berperan dalam menyebarluaskan informasi tentang Islam.

Sejak awal Ramadhan, perempuan Afrika Selatan sudah antusias mempersiapkan hidangan lezat untuk makan bersama keluarga pada waktu iftar. Menu makanan, antara lain samosa, pie, kari, dan halim (sejenis kaldu) yang hadir pada hampir setiap meja makan keluarga.

Malaysia

 
Masyarakat Muslim Malaysia di Johor  Baru sangat senang melakukan buka puasa dengan menikmati makanan yang dijual di pinggir-pinggir jalan di pasar-pasar di kota Johor Baru. Menjelang adzan Maghrib tiba, yang menandai saat berbuka, warga Muslim Johor Baru berbondong-bondong ke pasar untuk membeli keperluan berbuka mereka.

Beraneka ragam panganan untuk berbuka bisa mereka dapatkan di pasar mulai dari makanan ringan yang siap dimasak, nasi ayam, mie dan makanan lainnya. Tapi diantara makanan-makanan itu, yang paling banyak diminati pembeli adalah nasi dan ikan.

“Nasi dan ikan harus ada di meja makan kami. Kami makan nasi dan ikan pada saat berbuka maupun sahur,” kata Azatullah, seorang pedagan di pasar.Tak heran kalau nasi dan ikan menjadi makanan populer masyarakat Muslim di Malaysia. Karena negara Malaysia dikelilingi oleh perairan.

Pada saat Ramahdan, bisnis juice buah segar menjadi salah satu bisnis yang banyak dijumpai di pasar-pasar Ramadhan di Malaysia. Juice buah mulai dari yang kalengan sampai juice buah segar, termasuk cendol dan air kelapa menjadi penawar dahaga yang paling diminati Muslim Malaysia setelah seharian berpuasa. Yang paling banyak diminati, kata seorang penjual, adalah sari air kelapa segar.

Selain tempat penjualan makanan, yang ramai dikunjungi pembeli saat Ramadhan adalah toko-toko tekstil, toko pakaian dan toko-toko hiasan rumah. Toko-toko CD musik juga ramai diserbu pembeli yang mencari lagu-lagu bernuansa Ramadhan dan Idul Fitri.

Tradisi pasar Ramadhan di Malaysia ternyata menarik sebagian warga yang tinggal di negara-negara tetangga Negeri Jiran itu, misalnya dari Singapura. Seorang ibu warga Singapura mengaku datang ke Johor Baru untuk mencari suasana baru, karena di negaranya juga sebenarnya banyak sekali pasar.

Yang jelas, pasar Ramadhan mendatangkan rezeki bagi banyak warga Malaysia, karena pasar Ramadhan membuka kesempatan kerja bagi mereka. Hairoun mengaku pendapatannya bekerja di Pasar Ramadhan lebih besar. Ia bisa mendapat 5.000 ringgit pada bulan Ramadhan, sementara pekerjannya di perusahaan pengapalan hanya memberinya pendapatan 2.000 ringgit per bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar