Jessica Veranda menceritakan bagaimana selama kurun waktu itu JKT48 telah cukup banyak mempengaruhi hidupnya. Terutama membuat Jessica Veranda tadinya begitu introvert menjadi pelan-pelan ingin bersosialisasi.
"Aku ini pribadi yang introvert, kalau ada hari libur pilih di rumah, di kamar. Baca novel,mengejar film-film yang belum sempat ditonton. Atau paling mengobrol bersama Papa-Mama, keluarga, adik," ujar Jessica Veranda saat ditemui di Teater JKT48, Senayan, beberapa waktu lalu.
"Apalagi ketika masih jaman pelatihan (JKT48), ketika ada break yang lain berkumpul makan sama-sama, mengobrol, kalau aku di sudut baca novel sendiri. Kalau mengobrol takut saja, oleh karena itu jadi susah bergaul," jelasnya.
Jessica Veranda menyebut pelan-pelan lingkungan di JKT48 membantunya untuk terbuka, saling percaya. Apalagi para fans juga rajin memberi masukan agar dirinya bisa terus lebih baik.
"Kalau misalkan handshake, dulu fans-fans banyak yang bilang 'ah tidak enak bicara hanya itu-itu aja, tidak bisa mengobrol'. Dari situ lalu belajar. Di sini teman-teman juga mengajarkan bagaimana caranya jadi lebih terbuka dan percaya sama orang," tutur member 23 tahun itu.
Meski mengaku sempat menangis di hari pertama kuliah karena kurang percaya diri, siapa sangka Jessica Veranda justru kini lulus dengan predikat cum laude dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
"Ketika hari pertama kuliah aku nangis. Mama bertanya kenapa nangis, mau kuliah masa nangis. Ya aku bilang takut tidak punya teman seperti SMA dulu, tidaak bisa mengobrol, bagaimana nanti kuliah, bisa-bisa tidak selesai lagi," ungkap Jessica Veranda.
"Ya bisa dibilang begitu (cum laude), terbaik satu angkatan juga untuk jurusan DKV. Ya lumayan dengan kesibukan selama ini. Waktu pertama tahu juga kaget, soalnya nilainya selama ini naik turun," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar